Wahyu 18:4
18:4 Lalu aku mendengar suara lain dari sorga berkata: "Pergilah kamu, hai umat-Ku,
pergilah dari padanya
1 supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya.
Wahyu 18:8
18:8 Sebab itu segala malapetakanya akan datang dalam satu hari,
yaitu sampar dan perkabungan dan kelaparan; dan ia akan dibakar dengan api,
karena Tuhan Allah, yang menghakimi dia, adalah kuat."
Wahyu 21:9
Yerusalem yang baru
21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka
terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan,
mempelai Anak Domba
2 ."
Wahyu 22:18
Penutup
22:18 Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini:
"Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini,
maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.
1 Full Life: HAI UMATKU, PERGILAH DARI PADANYA.
Nas : Wahy 18:4
Ini merupakan panggilan nubuat dari Allah kepada angkatan terakhir
orang percaya untuk keluar dari Babel yang besar (ayat Wahy 18:2),
karena orang-orang dari umat Allah yang tinggal dalam sistem yang tidak
mengenal Allah ini sudah pasti akan "mengambil bagian dalam dosa-dosanya"
sehingga "turut ditimpa malapetaka-malapetakanya". Panggilan untuk
memisahkan diri dari dunia dan lembaga-lembaga agama yang sesat telah
menjadi aspek yang penting dari keselamatan manusia di sepanjang sejarah
penebusan (bd. Yes 52:11; Yer 51:45; 1Kor 11:32;
lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA).
2 Full Life: PENGANTIN PEREMPUAN, MEMPELAI ANAK DOMBA.
Nas : Wahy 21:9
Metafora untuk kota yang baru ini berarti bahwa umat Allah akan
tinggal di dalamnya. Yohanes memakai bahasa simbolis untuk melukiskan Kota
yang Kudus, yang kemuliaannya tidak dapat dipahami seluruhnya oleh
pengertian manusia (lih. Wahy 21:9-22:5).